SDM untuk Revolusi yang Lebih Berinovasi

Noni
2 min readFeb 3, 2019

Ketika saya sedang mencari referensi terkait tulisan pertama saya ini, ternyata salah satu laman ternama, IDN Times, sedang membahas dampak inovasi teknologi terhadap revolusi industri 4.0 yang tengah eksis dibicarakan termasuk di kampus saya setahun belakangan ini.

Apa itu Inovasi?

Inovasi adalah penemuan (barang/jasa) yang dieksplorasi dengan bantuan teknologi dan kreativitas guna memperoleh nilai lebih.

Artikel tersebut semakin menyadarkan saya bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi begitu dinamis dan pesat berkembang tiap masanya. Dimana setiap masa revolusi bergantung pada temuan teknologi pada revolusi industri sebelumnya yang artinya inovasi tetap dilakukan di setiap masanya.

Berikut sejarah singkat yang membuktikan adanya inovasi di setiap revolusi Industri :

  1. Revolusi Industri 1.0 : ditemukan mesin uap yang lebih efisien sehingga mekanisasi berbagai kegiatan dan bergesernya aktivitas pertanian ke industrialisasi dan manufaktur
  2. Revolusi Industri 2.0 : ditemukan sumber energi baru, sintetis kimia, telegram/telepon, automobile, dan conveyor belt yang menjadi pemicu dipermudahnya produksi dalam jumlah besar
  3. Revolusi Industri 3.0 : ditemukan inovasi teknologi, integrated chip, dalam ukuran kecil yang membuat alat elektronik menjadi ukuran kecil dan pengubah teknologi analog menjadi digital
  4. Revolusi Industri 4.0 : ditemukan teknologi internet yang kian berkembang seperti Artificial intelligence (AI), sensor miniatur, 3D printing, dan internet of things (IoT)

Di tengah maraknya negara satu dengan yang lain menunjukkan kebolehannya di ajang Revolusi Industri 4.0, sadar / tidak kita telah tiba pada masa otomasi dimana tenaga manusia tidak lagi mendominasi karena sudah digantikan fungsinya oleh kontrol logika terprogram, robotik dan internet. Jadi apa yang harus dilakukan? Menolak teknologi terbarukan dan tetap berada di situasi monoton? Itu merupakan hal yang mustahil untuk dilakukan.

Satu hal yang harus kita lakukan adalah menginovasikan SDM itu sendiri agar lebih inovatif dan out of the box atau bahkan no box. Khususnya di Indonesia, perlu dilakukan reformasi investasi SDM yang melibatkan perubahan dalam sistem pendidikan dan pelatihan kerja. Eksistensi pelatihan dan pengembangan SDM harus diutamakan untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan kinerja, dan mengembangkan kompetensi yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Karena SDM sangat diharapkan menjadi lebih berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.

--

--